Ilmuwan kini sudah menemukan sebuah alat canggih yang mampu melayani
kita untuk menulis hanya dengan perantara pikiran! Tak perlu lagi
repot-repot olahraga jari ketika ingin menuliskan sesuatu.
Tulisan adalah perantara segala gerbang ilmu. Sejarah, hukum kimia,
persamaan matematika, rumus fisika, semuanya ditulis agar umat manusia
tidak pernah melupakan peradaban dan ilmu pengetahuan yang telah
dicapainya. Sayangnya, tidak semua orang mampu menulis. Banyak
teman-teman kita yang dilahirkan dengan keterbatasan fisik mengalami
kesulitan ketika ingin menulis, ada juga yang malas menggerakan jari,
dan ada juga yang malu karena tulisannya mirip tulisan dokter (padahal
bukan dokter). Dari kondisi inilah kita membutuhkan teknologi baru untuk
menulis. Yang tidak lagi membutuhkan kita untuk memakai pena atau
keyboard atau bahkan suara. Dan jika teknologi seperti ini yang kamu
tunggu-tunggu, maka bergembiralah, karena kini ilmuwan sudah menemukan
alat yang mampu melakukan itu.
Adalah
para peneliti dari jurusan Neurocognition di Universiteit Maastricht's
Faculty of Psychology & Neuroscience , yaitu Bettina Sorger, Joel
Reithler, Brigitte Dahmen, dan Rainer Goebel yang berhasil membukukan
penemuan penting ini.
Alatnya bekerja menggunakan sistem functional magnetic resonance
imaging (fMRI) untuk menganalisa respon hemodynamic di dalam otak.
Respon hemodynamic sendiri disebabkan oleh gambaran mental yang terikat
terhadap setiap huruf dalam alfabet berkat hasil berbagai analisa
algoritma. Secara garis besar, alat ini menerjemahkan setiap huruf
alfabet sebagai 27 sinyal fMRI yang berbeda. Walaupun sebagian besar
dari kita tak akan mengerti dengan apa yang saya tuliskan diatas
(termasuk saya sendiri), pada prakteknya, pemakaian alat ini sama sekali
tak sulit.
Menurut sang peneliti, cara pemakaian alat ini cukup praktis dan
tidak membutuhkan settingan yang terlalu ribet. Pertama nyalakan
komputer, lalu pengguna harus menganalisa huruf alfabet satu demi satu.
Pengguna harus membayangkan sesuatu yang unik untuk masing-masing huruf.
Misal, ketika kita melihat huruf A, kita membayangkan air, lalu ketika
melihat huruf B, kita membayangkan burung, dan seterusnya. Jadi untuk
mengetik nanti, kita tinggal mengingat apa yang baru kita ingat untuk
setiap konfigurasi huruf secara berurutan.
Alat yang menarik bukan? Tentu saja, dan tidak hanya menarik, coba
bayangkan berapa banyak orang-orang yang selama ini mengalami kesulitan
ketika menulis --karena keterbatasan fisik-- dapat terbantu dengan
kehadiran alat ini. Jadi terima kasih untuk semua peneliti yang terlibat
atas proyek ini, serta Adrian Owen
yang menginspirasi semuanya, semoga dengan semakin kayanya tulisan di
masa kini, perkembangan ilmu pengetahuan di masa yang akan datang
menjadi jauh lebih baik.
http://www.idbite.com/artikel/2343/mengetik-hanya-dengan-pikiran-sekarang-bisa
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar