Teknologi muncul untuk mempermudah manusia untuk melakukan kegiatan
sehari-harinya. Tak heran bila kemunculan ponsel yang bisa mengirimkan
pesan sebanyak-banyaknya tanpa mengeluarkan banyak pulsa serta menerima
e-mail dengan notifikasi menjadi favorit masyarakat pada umumnya.
Selain mempunyai manfaat positif, tak jarang juga teknologi digunakan
untuk hal-hal yang negatif. Contohnya saja Keyko, 27, yang melakukan
bisnis perdagangan manusia di Surabaya. Dia memperluas jaringan
bisnisnya tak lain berkan BlackBerry.
Dengan menggunakan alat komunikasi buatan Research in Motion itu,
Keyko mampu memperluas jaringan seantero tanah air. Transaksinya, cukup
via BlackBerry atau menggunakan jejaring sosial Facebook (FB), yang juga
bisa diakses melalui BlackBerry.
"Bisnis haram yang dijalankan tersangka ini, dilakukan secara mobile.
Makanya Keyko bisa menjalankan bisnis haramnya itu, di banyak tempat.
Dan dia (Keyko) memiliki submucikari di seluruh tanah air, " terang
Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Suparti.
Submucikari tersebut, ujar Suparti, biasanya mengirimkan foto melalui
BlackBerry Messenger (BBM) kepada Keyko agar pria-pria hidung belang
langganan Keyko bisa memilih 'teman malam' dengan leluasa. "Selanjutnya,
Keyko menyeleksi calon-calon PSK yang kemudian diteruskan ke pelanggan,
juga melalui BlackBerry," kata dia.
Kejahatan semacam ini, menurut Kriminolog asal Surabaya, Kristoforus L
Kleden, merupakan fenomena yang tidak bisa disikapi dengan sebelah
mata. "Gejala-gejala ini sangat mengkhawatirkan. Karena bisa mengganggu
nilai-nilai sosial. Masyarakat harus bisa menggunakan teknologi secara
cermat," tegas dosen Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya ini.
Selain memiliki nilai positif, teknologi juga membawa efek negatif.
"Seperti kejahatan yang dilakukan Keyko ini misalnya. Keyko menggunakan
teknologi untuk mendukung bisnis prostitusinya. Artinya, dia berada pada
sisi negatif teknologi" kata dia.
Sebenarnya, lanjut dia, cyber crime atau kejahatan yang menggunakan
teknologi tinggi, bukan hal baru di dunia kejahatan. Sejak teknologi
muncul, modus kejahatan sudah merambah di dunia cyber (internet).
"Tujuannya untuk menghindari atau menyembunyikan kejahatan agar tidak
terendus polisi. Akhirnya, terjadi penyalahgunaan teknologi. Termasuk
menggunakan BlackBerry, sebagai bentuk baru telpon seluler, yang jauh
lebih canggih," papar dia.
Menurut dia, untuk mengungkap kejahatan cyber crime ini, pihak
kepolisian harus didukung dengan SDM andal. "Untuk di perkotaan, mungkin
tidak ada masalah. Karena sudah memiliki peralat pendukung yang lebih
modern guna mendeteksi adanya kejahatan di dunia maya. Tapi, untuk di
daerah-daerah? Saya rasa SDM-nya masih lemah. Inilah yang kemudian
dimanfaatkan oleh pelaku-pelaku kejahatan untuk bisa survive di dunia
kejahatan," katanya.
Kristoforus juga menyayangkan ketidakcekatan polisi dalam mengungkap
kejahatan. "Kenapa ketika membekuk teroris yang juga menggunakan
teknologi (BlackBerry), maupun sindikat narkoba, mereka bisa mengungkap
dengan cepat? Sementara untuk membekuk Keyko, saya rasa agak terlembat.
Sebab, jaringan Keyko ini sudah lama. Lusnya jaringan Keyko itu yang
membuktikan, bisnis prostitusi itu sudah lama terbentuk. Terkadang,
dalam tanda kutip, saya melihat, polisi juga ikut terlibat di dalamnya,"
kata dia.
http://www.merdeka.com/peristiwa/blackberry-beri-surga-bagi-bisnis-prostitusi-keyko.html
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar